Pengertian Internalisasi dan Keteraturan Sosial

Pengertian Internalisasi

Internalisasi adalah sebuah proses atau cara menanamkan nilai-nilai normatif yang menentukan tingkah laku yang diinginkan bagi suatu sistem yang mendidik menuju terbentuknya kepribadian yang berakhlak mulia.

Proses Internalisasi Nilai

Ada tiga tahap yang mewakili proses terjadinya internalisasi, yaitu :

1) Tahap transformasi nilai

Tahap ini merupakan suatu proses yang dilakukan oleh pendidik dalam menginformasikan nilai-nilai yang baik dan kurang baik. Pada tahap ini, hanya terjadi komunikasi verbal antara pendidik dan peserta didik.

2) Tahap transaksi nilai

Tahap transaksi nilai yaitu suatu tahap pendidikan nilai dengan jalan melakukan komunikasi dua arah atau interaksi antara peserta didik dan pendidik yang bersifat interaksi timbal-balik.

3) Tahap transinternalisasi

Tahap ini jauh lebih mendalam dari tahap transaksi. Tahap ini bukan hanya dilalui dengan komunikasi verbal, tetapi juga sikap mental dan kepribadian. Jadi pada tahap ini komunikasi kepribadian yang berperan secara aktif.


Pengertian Keteraturan Sosial

Keteraturan sosial adalah suatu kondisi masyarakat yang mematuhi nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Wujud keteraturan sosial dapat dihihat dalam kehidupan masyarakat yang aman, tertib, saling menghormati, dan mengedepankan gotong royong. Keteraturan sosial dalam masyarakat dapat terbentuk melalui unsur-unsur yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat.

Bentuk Keteraturan Sosial

1) Tertib sosial

Tertib sosial adalah kondisi kehidupan suatu masyarakat yang aman, dinamis, dan teratur karena setiap individu bertindak sesuai nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai contoh, yang mengalami tertib sosial dalam masyarakat dapat dilihat ketika kita mengamati pengguna jalan raya.

Ciri-ciri tertib social 

  • terdapat suatu sistem nilai dan norma yang jelas, 
  • individu/kelompok dalam masyarakat mengetahui dan memahami norma sosial dan nilai yang berlaku, 
  • individu/kelompok dalam masyarakat menyesuaikan tindakannya dengan norma dan nilai sosial yang berlaku.

2) Order

Order adalah sistem norma dan nilal sosial yang berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyaralat. Order dapat tercapai apabila terdapat tertib sosial dan setiap individu melaksanakan hak serta kewajibannya.

Contoh order adaah adat istiadat yang dijadikan pedoman dalam Kehidupan kehidupan sehari-hari, khususnya dalam kehidupan masyarakat, dari dahulu sampai dengan pada saat ini.

3) Keajegan

Keajegan adalah kondisi yang berkaitan erat dengan keteraturan sosial, dimana kondisi ini berlangsung tetap serta berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu. Keajekan ini juga adalah hasil hubungan yang terjadi dalam rutinitas kehidupan manusia.

Misalnya, dalam lembaga pendidikan, khsusnya untuk setiap peserta didik yang selalu datang setiap pagi ke sekolah. Atau para petani pergi ke sawah yang selalu membawa peralatan pertanian setiap harinya.

4) Pola

Pola adalah corak yang mengakibatkan hubungan tetap dalam proses interaksi sosial, sehingga seringakli keadaan ini dijakan sebagai model secara general (umum) karena dianggap mampu mengatasi dan mengantisipasi perubahan sosial yang berdampak pada hal negatif.

Contoh pola dalam kehidupan bermasyarakat adalah musyawarah yang seringkali dijadikan oleh masyarakat sebagai cara menyelesaikan masalah, hal ini dikarenakan pola dalam bermusyawarah sudah teruji penggunaannya dalam menyelesaikan masalah.

Syarat-Syarat Keteraturan Sosial

Syarat-syarat terwujudnya keteraturan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain:

  • Kesadaran warga tentang pentingnya keteraturan masyarakat.
  • Terdapat norma sosial yang sesuai dengan kebutuhan dan peradaban masyarakat.
  • Terdapat aparat penegak hukum yang konsisten menjalankan segala tugas, fungsi, dan wewenangnya dalam upaya mewujudkan keteraturan sosial

0 Response to "Pengertian Internalisasi dan Keteraturan Sosial"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel